Kamis, 10 Desember 2009

Skema sistem AC mobil



AC bekerja dengan memanfaatkan kalor laten penguapan dan pengembunan mediumnya. Dulu biasanya menggunakan medium freon. Tapi sekarang banyak yg menggunakan alternatif yg lebih ramah lingkungan.

Jika cairan dipaksa menguap dengan tekanan rendah, maka suhunya akan turun dan menyerap kalor dari sekitarnya. Sebaliknya jika gas dipaksa mengembun dengan tekanan tinggi, maka suhunya akan naik dan melepaskan kalor ke sekitarnya.

Kompressor AC (juga kulkas), bersama dengan check valve, bekerja dengan cara menjaga agar tekanan di evaporator (sirip / pipa pendingin) dalam ruangan rendah, dan kondensator (radiator) di luar ruangan tinggi. Beda tekanan dijaga dengan memompa uap dari evaporator ke kondensator. Sedangkan check valve mengatur kecepatan aliran cairan hasil pengembunan yang kembali dari kondesor ke evaporator. Dengan beda tekanan yang dijaga kontinyu ini, kalor dari dalam ruangan terserap keluar.

Bagan proses :

Gas Refigerant (Freon,isobutane) ==> Kompresor ==> cooler==>Dryer==>spryer ==> Evaporator ==> kembali ke Kompresor lagi.

Fungsi masing 2 unit :

Kompresor : Untuk menaikkan tekanan sehingga mudah dikondensasi.

Cooler/condenser : untuk mencairkan refigerant (freon/isobutene)

Dryer : menyerap uap air.

Spryer : mendistribusikan ke evaporator.

Evaporator : Disinilah proses pengambilan panas berlangsung, Freon berupah fase jadi gas dg mengambil panas (panas laten) disekitarnya, sehingga udara yg melalui sisi luar evaporator menjadi dingin.

Gas freon setelah melewati evaporator di lewattkan lagi ke kompresor. Begitu secara terus menerus..



Thermostat AC


Bagian pipa kontrol temperatur diisi dengan cairan yang sensitif terhadap perubahan suhu evaporator dan pipa itu dihimpitkan dengan pipa evaporator. Bila temperatur evaporator naik, maka tekanan cairan dalam pipa kontrol juga akan naik sampai kontak pemutus hubungan sehingga compresor dapat bekerja sampai suhu evaporator turun lagi. Tekanan cairan pipa control juga kan turun demikian seterusnya